Syair Mujahid
Saudariku yang dimuliakan Allah,
Sungguh Allah Subhanahu wata’ala telah berfirman “ Dan Barangsiapa mentaati Allah dan rasulNya maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar di sisi Allah”
Saudariku yang dimuliakan Allah,
Di kehidupan kita, tiada kebahagiaan yang sempurna selain kebahagiaan seseorang dalam rumah tangganya, dan kebahagiaannya kelak di akhirat,
Begitu pula tiada penderitaan yang paling menyakitkan selain penderitaan dalam kehidupan rumah tangganya dan penderitaannya kelak diakhirat,
Maka siapa saja yang merasa bahagia, dalam menjalani rumah tangganya dia pun pasti akan bahagia dalam menjalani hidup sesamanya,
Begitu pula sebaliknya, jika dia merasa kehilangan ketenangan jiwa dalam kehidupan rumah tangganya maka kehidupannya bersama yang lain pun akan terasa membosankan dan menyusahkan,
Saudariku, tahukah kamu,
Kebahagiaan bukanlah bintang ajaib yang jatuh kepada setiap kita, lantas kita akan merasakannya, dan siapa yang tidak mendapatkan bintang itu, maka hidupnya akan menderita dan susah akan tetapi kebahagiaan terjadi di luar kemampuan manusia, terjadi di luar ambang batas kesanggupan manusia dan itu hanya bisa diraih dengan tekad yang kuat, usaha, dan juga kerja keras,
Kebahagiaan yang penuh aral melintang, dan juga batu terjah menghadang kebahagiaan hakiki yang menjadi janji Rabbul Izzati, Kebahagiaan yang tak jarang membuat orang mati dalam meniti hingga menjadikan sedikit sekali orang yang merindukannya,
Kerna indahnya dunia, indahnya dunia dan banyaknya harta telah melenyapkan dan mengalahkan janji Rabbul Izzati,
Saudariku yang dimuliakan Allah,
Satu-satunya jalan yang dapat menghantarkan kita kepada kebahagiaan dan ketenangan di dunia, serta keselamatan juga keberuntungan kita di akhirat kelak adalah ketaatan kepada Allah dan Rasulnya, ketaatan yang menuntut keikhlasan, ketaatan yang tidak menjadikan hati menjadi berat , ketaatan yang menuntut penerimaan yang tulus dalam diri kita, ketaatan yang menuntut pengorbanan harta, keluarga, bahkan jiwa sekalipun dalam diri kita,
Oleh sebab itu saudariku yang dimuliakan Allah Subhanahu Wata’ala,
Sungguh indah bila tatanan rumah tangga dihiasi dengan bingkai ketaatan kepada Allah dan Rasulnya, Alangkah bahagianya bila suamimu adalah orang yang selalu mendermakan hidup, harta dan jiwanya untuk meraih kemuliaan di sisi Allah, Keningnya senantiasa tunduk kerana sujud, lisannya tak pernah lelah kerana berzikir, keringatnya tak pernah kering dan debu selalu menyeliputi tubuh dan pakaiannya kerana kecintaannya berjuang di jalan Allah Subhanahu Wata’ala.
Engkau, ya, engkau dan anakmu, tak pernah memalingkannya untuk meraih kemuliaan di sisi Rabbnya,
Justeru suamimu, akan menjadikanmu dan anakmu, sebagai bahtera yang menyelamatkan kehidupannya, dan bukan sebagai penghalang atau penghancur kebahagiaannya, suamimu akan selalu menanamkan sifat qana’ah dan juga keperwiraannya kepada keluarganya, juga tidak pernah berkecil hati dengan segala pemberiaan Rabbnya,
Saudariku yang dimuliakan Allah,
Alangkah mulianya bila dirimu mendermakan hidup, harta dan jiwamu untuk meraih kemuliaan di sisi Allah Subhanahu Wata’ala, kemuliaanmu akan kamu raih dengan ketaatanmu kepada suamimu, selalu menjaga rahsia, harta dan kehormatan suamimu, kerana taukah kamu, bila syurga dan nerakamu terletak pada ketaatanmu kepadanya, biarkanlah bibir merahmu yang merekah lalu tersenyum simpul dengan pemberian suamimu yang tercinta, biarkanlah dari tanganmu yang lembut dan mulia tumbuh berkembang sosok-sosok perwira, malammu selalu dihidupkan untuk berdoa, memohon dan merajuk kepada Rabbul Izzati, demi kemuliaan diri, anak dan suamimu, kamu tidak akan pernah rela bila suamimu tergoda dengan nikmatnya dunia yang fana, dan hatimu pun tidak akan pernah tenang bila suamimu lari dari ladang perjuangan, kamu pun tidak ingin dirimu menjadi penghalang suamimu untuk meraih kemuliaannya,
Oleh sebab itu saudariku,
Banggalah dengan dirimu, banggalah dengan keadaanmu kerana kamu adalah isteri seorang mujahid, Ya. Kamu isteri seorang mujahid, dan kamu bukanlah isteri seorang konglomerat, Kalau suamimu ingin meninggalkan jihad ini dan kerja siang malam setengah mati, mungkin saja di sana rezekinya akan memberikan tambahan wang untuk kamu, tetapi kamu, kamu akan mendapatkan banyak sekali kerugian di kehidupanmu,
Tahukah kamu wahai saudariku,
Seorang suami yang jauh dari jihad, jauh dari zikir, dan jauh dari Islam, dia akan senang bermain di luar, berkhianat di luar, dan dia tidak pernah bisa mendidik juga tidak pernah bisa membuat anak-anakmu menjadi orang-orang yang berjiwa mulia,
Saudariku,
Akhirnya, kau akan melayu mengenang masa lalu. Tapi jangan lupa, jangan pernah lupa kalau di rumah ada seorang mujahid, Oh, sungguh satu kebanggaan tersendiri di rumahku ada seorang mujahid, satu kebanggaan luar biasa bagi seorang wanita punyai suami seorang mujahid, boleh jadi dia seorang yang tak punya, boleh jadi dia seorang yang tak perkasa, namun itu semua tak mengapa, kerana dia mulia dimata Rabbnya,
Saudariku yang dimuliakan Allah,
Apalah ertinya keindahan kerana keindahan itu dihati dan diperilaku, apalah erti dari sebuah kekayaan kerana kekayaan itu adalah kekayaan hati dan iman, Ingat, jangan pernah kau sakiti dia, siapa tahu dia sudah punya isteri di syurga sana, sedang memarahimu dan mengatakan, biarkanlah dia, biarkanlah dia jangan kau ganggu suamiku,
Saudariku,
Jangan sampai malaikat mencercamu kerana kamu telah menyusahkan sang mujahid di malam hari, dan menggerutuinya di pagi hari, Demi Allah, Demi Allah kehidupanmu akan susah, dan perjalanmu akan merasa berat bila kamu menyulitkannya,
Tidakkah kamu ingin kembali berkumpul bersamanya kelak di Jannah, Oh, sungguh satu kebanggaan tersendiri di rumahku ada seorang MUJAHID.
2 komentar:
subhanallaoh syair nya sob menuai hati akan ke indahan kata=kata nya.
subhanalloh indah......
Catat Ulasan